Perkembangbiakan tumbuhan yang dilakukan secara generatif akan melalui proses yang disebut penyerbukan. Penyerbukan atau disebut pula polinasi tersebut adalah bagian penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji. Dimana terdapat beberapa macam penyerbukan pada tumbuhan. Apa saja ? Yuk simak penjelasannya berikut.
Penyerbukan pada Tanaman
Penyerbukan merupakan proses jatuhnya serbuk sari di atas permukaan putik. Pada berbagai macam bunga, proses polinasi ini sering jatuh di bagian kepala putik. Jika prosesnya sukses, maka akan tumbuh buluh serbuk ke dalam saluran putik dan menuju bakal biji. Di sanalah kemudian proses pembuahan akan terjadi.
Dirangkum dari guruakuntansi.co.id, macamnya dibagi menjadi dua kategori, yaitu dibedakan atas perantara penyerbukannya dan asal serbuk sarinya. Jadi proses peleburan gamet betina dan jantan pada tumbuhan tidak selalu sama antara satu dengan lainnya. Namun intinya tetap sama, yang berujung pada proses yang disebut pembuahan.
Penyerbukan Berdasarkan Perantaranya
-
Dibawa Oleh Angin
Proses penyerbukan dimana serbuk sari bisa jatuh ke permukaan putih, dapat dibantu oleh faktor eksternal seperti angin, air, hewan, hingga manusia. Untuk tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin adalah tanaman jagung, bunga kelapa, dan rumput. Prosesnya yaitu angin bertiup di sekitar tanaman, kemudian membuat serbuk sari terlepas.
Serbuk sari yang terlepas ini kemudian terbawa oleh angin dan menempel pada putik bunga lain, sehingga terjadilah penyerbukan. Tanaman yang mengalami penyerbukan seperti ini biasanya memiliki tangkai sari panjang dengan serbuk sari yang banyak dan ringan. Itulah kenapa serbuk sari menjadi mudah tertiup angin.
Adapun ciri lainnya dari bunga yang diserbukkan oleh angin yaitu bagian kepala putik terlentang keluar, panjang, dan berbulu, jadi lebih mudah menerima serbuk sari yang diterbangkan angin. Biasanya bunga pada kelompok ini tidak berwarna serta tidak memiliki kelenjar madu.
-
Dilakukan oleh Hewan
Macam macam penyerbukan pada tumbuhan berikutnya disebut dengan istilah zoidiogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan. Jadi di sini ada hewan yang akan berperan memindahkan serbuk sari agar dapat menyentuh kepala putik. Contohnya lebah yang mengisap madu pada bunga. Membuat serbuk sari ikut terbawa oleh lebah dan menyentuh kepala putik di bunga lainnya.
Hewan lain yang biasanya membantu penyerbukan selain lebah adalah kupu kupu, ada juga siput, kelelawar, dan burung. Ciri bunga yang mengalami zoidiogami antara lain bunganya memiliki kelenjar madu, mempunyai bau yang harum, mahkotanya berwarna warni, serbuk sari berlendir dan bisa melekat di tubuh hewan, serta putiknya berlendir dan tersembunyi.
-
Penyerbukan oleh Air
Penyerbukan dengan bantuan air disebut hidrogami, misalnya ketika air hujan membuat serbuk sari rontok. Kemudian arus air hujan mengakibatkan serbuk sari tersebut mendekati kepala putik. Contoh lainnya bisa dilihat pada tanaman air layaknya ganggang hydrilla. Serbuk sarinya lepas dan terbawa oleh arus air hingga menempel pada putik tanaman ganggang lainnya.
-
Penyerbukan oleh Manusia
Jika penyerbukan yang terjadi dengan bantuan angin, air dan hewan adalah penyerbukan alami, maka ada pula penyerbukan buatan yang terjadi karena manusia. Penyerbukan buatan dengan bantuan manusia ini disebut antropogami. Contohnya pada tanaman vanili dan juga salak. Bunga salak dan bunga vanili mempunyai kelamin tunggal.
Guna mempermudah proses penyerbukannya, bunga jantan yang dipenuhi sari dipetik dan ditempelkan pada bunga betina yang sudah matang. Ciri ciri tanaman yang mengalami antropogami, yaitu mempunyai serbuk sari dan putik yang tidak dalam dalam bunga tunggal, serbuk sari sulit rontok, dan kepala putiknya dalam kondisi tertutup sehingga harus dibuka terlebih dahulu untuk melakukan penyerbukan.
Penyerbukan Berdasarkan Asal Serbuk Sarinya
-
Autogami (Penyerbukan Sendiri)
Sesuai namanya, penyerbukan sendiri alias autogami yaitu penyerbukan yang terjadi pada bunga dengan serbuk sari sendiri. Jadi bunga autogami biasanya termasuk bunga sempurna dengan kelamin jantan dan betina. Sehingga proses penyerbukannya dapat terjadi pada bunga yang sama.
Secara umum, penyerbukan terjadi ketika bunga masih dalam kondisi tertutup atau belum mulai mekar, seperti yang terjadi pada bunga turi dan bunga telang. Keuntungan dari autogami yaitu karakter resesif dapat dihilangkan, prosesnya tidak bergantung pada faktor eksternal, dan jenis bijinya memiliki tingkat keberhasilan yang lebih baik. Sayangnya, itu berarti tidak akan ada karakter baru yang diperoleh.
-
Geitonogami (Penyerbukan Tetangga)
Jenis penyerbukan pada tumbuhan berikutnya yaitu geitonogami atau penyerbukan tetangga, karena serbuk sarinya berasal dari bunga lain. Sehingga dibutuhkan dua bunga untuk melakukan proses penyerbukan ini, namun kedua bunga tersebut masih berasal dari satu tumbuhan.
Jadi penyerbukan geitonogami terjadi ketika bunga jantan dan bunga betina tidak berada dalam satu bunga. Dimana serbuk sarinya akan jatuh ke kepala putik pada bunga lain, tapi masih terletak pada tanaman yang sama. Contoh dari tumbuhan yang melakukan penyerbukan tetangga yaitu mawar, jagung, padi, kelapa, hingga kelapa sawit.
-
Alogami (Penyerbukan Silang)
Semua tumbuhan dapat melakukan alogami atau penyerbukan silang dengan bantuan manusia. Biasanya prosesnya dapat menimbulkan variasi, sebab adanya perpaduan sifat dari dua tumbuhan induk. Misalnya persilangan antara bunga putih dengan bunga merah, sehingga menghasilkan bunga merah muda, merah, dan putih.
Prosesnya yaitu menempelnya serbuk sari dari suatu bunga di atas kepala putik pada bunga lain, namun pada tumbuhan lain yang jenisnya sama. Jadi alogami bisa terjadi pada hampir di sebagian besar tanaman dengan spesies yang sama. Termasuk tanaman jagung, rumput, tanaman zaitun, pohon gandarusa, bayam, brokoli, labu, bawang, dan masih banyak lagi.
Keuntungan dari penyerbukan silang yaitu dapat meningkatkan resistensi keturunan pada penyakit dan perubahan lingkungan, menjadi satu satunya cara bagi tanaman tunggal untuk melakukan reproduksi, serta mampu memperkenalkan gen baru pada garis keturunan. Namun kerugiannya yaitu adanya rekombinasi gen memungkinkan kualitas baik dihilangkan, dan justru karakteristik yang tidak dibutuhkan bisa ditambahkan.
-
Penyerbukan Bastar
Selanjutnya ada penyerbukan bastar, yang biasanya disebut pula dengan istilah hibridogami. Ini adalah proses penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari jatuh di atas kepala putik pada bunga tumbuhan lain, yang mana memiliki jenis tanaman berbeda. Namun penyerbukan pada tumbuhan ini hanya dapat dapat terjadi pada tanaman yang masih memiliki hubungan kekerabatan dekat.
Contohnya yaitu serbuk sari jambu batu berdaging merah yang jatuh di atas permukaan putik pada jambu batu berdaging putih. Jika serbuk sari dan putik pada kedua tumbuhan tersebut bertemu, maka akan terjadi peleburan hingga pembuahan pada bakal biji. Proses perpindahan serbuk sari ke bunga lain dari tanaman lain dapat terjadi karena perantara, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Itu dia macam macam proses penyerbukan yang terjadi pada tanaman, hingga pada akhirnya terjadi pembuahan. Adapun akhir dari proses penyerbukan yaitu menghasilkan biji yang menjadi calon tumbuhan baru. Sehingga penyerbukan menjadi hal yang cukup penting dari proses reproduksi secara generatif pada tumbuhan berbiji.